Alamat: Jl. Ikhlas III No.7, Andalas, Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat 25171

Senin, 20 November 2017

Berkomunikasi dengan Lawan Jenis

Pertanyaan:
Bagaimanakah kiat atau trik bijak berkomunikasi dengan lawan jenis?

Jawaban:
Sudah menjadi perintah Allah dan RasulNya agar semua mukmin dan mukminah menahan pandangannya dari lawan jenis.

Allah taala berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ. وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ 

Artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS An Nur: 30-31).

Rasulullah saw juga bersabda:

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " يَا عَلِيُّ لا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ رواه الترمذي 2701 وهو في صحيح الجامع 7953.

Artinya: Rasulullah saw berkata: "Wahai Ali, jangan engkau iringi suatu pandangan dengan pandangan berikutnya. Sesungguhnya bagi pandangan yang pertama, dan tidaklah bagimu pandangan yang terakhir (berikutnya)." (HR Tirmidzi).

Hadits ini menjelaskan larangan Rasulullah untuk melanjutkan pandangan kepada sesuatu yang terlarang dengan pandangan berikutnya. Pandangan yang pertama masih dimaafkan, sedangkan pandangan berikutnya tidak lagi dimaafkan atau bermakna berdosa.

Pemahaman seperti ini dikuatkan oleh hadits lain:

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفُجَاءة فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي رواه الترمذي وقال هذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ : السنن 2700.

Artinya: Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah, dia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tidak sengaja, maka Beliau memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku". (HR Tirmidzi).

Dengan arahan Allah dan Rasulullah saw di atas, maka setiap mukmin atau mukminah saat berpapasan atau berbicara dengan lawan jenis, hendaklah mengalihkan tatapan dan pandangannya ke arah lain, atau meminimalisir untuk saling bertatapan. Sebab, tatapan yang lama akan membawa kepada "menikmati" pandangan tersebut. Dan ketika itulah ia terjatuh kepada dosa.

Kiat lain, adalah menghindari khalwah atau berduaan. Karena dalam situasi seperti itu akan semakin mudah dan terpancing untuk mengumbar pandangan. Sebaliknya, bila dalam suasana bersama akan ada rasa malu untuk bertatapan lama.

Kiat yang lain adalah mengurangi dan mengatur agenda atau kegiatan, sehingga pertemuan lawan jenis itu akan menjadi berkurang.

Selebihnya, tentu Allah sangat tahu mana hambaNya yang terus menjaga pandangannya dan mana yang tidak.

Wallahu A'laa wa A'lam.

Ustadz H. Irsyad Syafar. Lc. M.Ed

0 komentar:

Posting Komentar