Mau tanya ustadz, tentang dalil yang menjelaskan tidak
memakai "sayyidina" pada bacaan shalawat di tahiyyat akhir dalam
shalat. Soalnya ada teman-teman ana dari kecil sudah terbiasa memakai bacaan
tersebut, hingga susah di ubah. Dan ana juga mau menyampaikan pada mente ana ustadz
syukron Jazakallah...
Jawaban:
Di Indonesia ada kelompok yang seolah-olah mewajibkan
menggunakan kata "SAYYIDINA" sebelum menyebut nama Nabi MUHAMMAD (harus
membacanya Sayyidina Muhammad) bahkan ditambah dengan Sayyidina wa Habibina wa
Syafi'ina wa Maulana Muhammad. Kelompok yang berpaham seperti itu misalnya
Nahdhiyin (NU). Sebaliknya ada kelompok yang seolah-olah mengharamkan
penggunaan kata Sayyidina di depan kata Muhammad. Katanya dalam Al- Qur'an ada
nama surat Muhammad. Tidak disebut surat SAYYIDINA MUHAMMAD. Kelompok yang
berpaham seperti ini misalnya Muhammadiyah dan Salafi. Namun di dalam shalat
ketika membaca shalawat sebaiknya tidak pakai Sayyidina. Karena hadist-hadist
tentang shalawat umumnya tidak ada yang pakai Sayyidina. Tapi di luar shalat
boleh saja pakai Sayyidina wa habibina wa maulana Muhammad. Ada dua hadis yang
seolah-olah bertentangan. Yang pertama berbunyi ANA SAYYIDUL ANBIYA' WA LA
FACHAR (saya ini penghulu segala Nabi, bukan nyombong). Sebaliknya hadist lain
LA TUSAYYIDUNI (Jangan kau panggil aku dengan kata sayyid). SEJAUH MANA
kualitas hadist ini perlu diteliti dan ditanya pada Ahlul Hadist. Wallahu A'lam
Ustadz Dr. Mukhlis Bahar. Lc., MA
0 komentar:
Posting Komentar