Alamat: Jl. Ikhlas III No.7, Andalas, Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat 25171

Minggu, 19 November 2017

Berteman dengan Non Muslim

Pertanyaan:
Assalamualaikum wr.wb
Izin bertanya mbak admin.
Beberapa bulan yang lalu saya masuk kerja ustadz, ternyata di perusahaan nya juga ada yang non muslim ustad, karena kami memiliki tugas yang sama maka seiring berjalannya waktu kami sekarang ya sudah temanan ustadz, jumlah perempuan yang non muslimnya ad 3 orang ustadz, pertemanan kami mulai dekat ustadz. Selayak nya berteman ustadz, kami juga pegangan tangan ustadz, makan bareng, foto bareng  dll. Tapi akhir-akhir ini saya ingat ustadz kalo sebenarnya mereka kan bukan teman muslim saya. Lalu apakah tindakan yang harus saya lakukan ustadz? Saya benar-benar bingung ustadz. Merekapun juga baik ustadz, rasanya aneh kalo saya jaga jarak langsung tanpa ada alasan yang tepat ustadz. Saya mohon pencerahannya ustadz. Terimakasih sebelumnya ustadz.

Jawaban:
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawan mu orang orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusirmu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu.Dan siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang orang yang zalim ( surat al- Mumtahanah ayat 8 dan 9). Berdasarkan ayat-ayat tersebut, maka pertanyaan mahasiswi/akhawat yang bekerja di perusahaan dan berteman akrab dengan wanita non muslim di perusahaan itu hukumnya boleh. Bahkan dalam suatu hadis diterangkan bahwa Nabi Muhammad.s.a.w pernah berjual beli secara tidak tunai dengan orang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya. Dalam bermu'amalah kita boleh berbuat baik walaupun kepada non muslim selama mereka tidak memerangi kita, tidak memusuhi kita dan tidak mengusir kita dari negeri kita. Hanya saja kalau sudah akrab dengan non muslim sebaiknya diajak mereka masuk Islam. Sambil bekerja di perusahaan kita juga berdakwah

Wallahua'lam

Ustadz Dr. Mukhlis Bahar, Lc. MA

0 komentar:

Posting Komentar