Oleh: H. Irsyad Syafar, Lc., M.Ed
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah
diberitahu oleh Allah, bahwa ada tiga golongan yang pertama-tama di masukkan ke
dalam sorga dan ada tiga pula yang pertama-tama dimasukkan ke dalam neraka.
Beliau bersabda:
"عُرِضَ
عَلَيَّ أَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ , وَأَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ
النَّارَ , فَأَمَّا أَوَّلُ ثَلاثَةٍ
يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ : فَالشَّهِيدُ , وَعَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَحْسَنَ
عِبَادَةَ رَبِّهِ وَنَصَحَ لِسَيِّدِهِ
, وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ ،
وَأَوَّلُ ثَلاثَةٍ يَدْخُلُونَ النَّارَ
: أَمِيرٌ مُسَلَّطٌ , وَذُو ثَرْوَةٍ مِنْ
مَالٍ لا يُعْطِي
حَقَّهُ , وَفَقِيرٌ فَخُورٌ ".
Artinya: "Dipaparkan kepadaku tiga yang pertama
masuk sorga dan tiga yang pertama masuk neraka. Adapun tiga yang paling pertama
masuk sorga adalah: orang yang mati syahid, hamba sahaya yang beribadah dengan
baik kepada Allah dan menasehati (tulus kepada) tuannya, serta orang miskin
yang menjaga kehormatannya (tidak mengemis) walaupun banyak anak-anaknya.
Sedangkan tiga yang paling pertama masuk neraka adalah: Pemimpin yang diktator,
orang kaya yang banyak harta tapi tidak menunaikan hak Allah pada hartanya, dan
orang miskin yang sombong". (HR Turmidzi dan Al Hakim, dari Abu Hurairah).
Hadits di atas menyebutkan terkait orang-orang yang
paling pertama, baik masuk sorga ataupun masuk neraka. Paling pertama disini
bisa mengandung makna memang paling pertama dalam hal yang disebutkan, atau
juga mengandung makna janji yang sangat mulia atau ancaman yang sangat keras
dari Allah.
Sebab, terdapat dalil dari hadits-hadits lain yang
menyebutkan orang-orang lain yang juga paling pertama masuk sorga atau neraka,
tapi tidak ada dalam teks hadits ini.
Maka berdasarkan hadits ini, golongan pertama yang paling pertama masuk sorga adalah orang yang
*mati syahid*. Yaitu orang yang wafat atau terbunuh karena memperjuangkan agama
Allah, atau mati terbunuh di medan pertempuran jihad fiisabilillah. Mereka ini
masuk dalam jenis syahid hakiki, yang jenazahnya dishalatkan tapi tidak
dimandikan, dan tidak dikafani kecuali dengan pakaian yang dia pakai saat mati
syahid.
Kemudian ada lagi orang-orang yang syahid secara hukum,
tapi tidak termasuk syahid hakiki. Mereka tidak diperlakukan sebagaimana syahid
hakiki. Mereka tetap dimandikan, dikafani dan dishalatkan seperti jenazah biasa
lainnya. Mereka mendapat kemuliaan khusus dari Allah, tetapi tidak sampai level
(derjat) syahid hakiki.
Berdasarkan hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Daud dan
Nasai, mereka itu antara lain adalah: "Orang yang wafat karena membela
hartanya, atau karena membela darahnya (jiwanya), atau karena membela
keluarganya".
Kemudian dari hadits lain riwayat Abu Daud dan Nasai dari
Jabir, oran yang juga syahid adalah: "Orang yang mati tenggelam, yang mati
karena sakit perut, yang mati karena kebakaran, yang mati karena tertimpa
bangunan dan perempuan yang mati karena melahirkan."
Kelompok *kedua*
yang paling pertama masuk sorga adalah hamba sahaya yang beribadah dengan
baik kepada Allah dan memberikan nasehat kepada tuannya. Kondisi dirinya yang budak
dan tidak berdaya, tidak menghalanginya untuk dapat melaksanakan ibadah dengan
cara yang terbaik. Disamping itu dia tidak sungkan atau malu untuk memberikan
saran atau nasehat kepada tuannya, sebagai bentuk ketulusannya kepada tuannya.
Sebab, orang-orang yang berada dalam posisi susah apalagi
tidak berdaya, biasanya akan sulit melaksanakan ibadah dengan kualitas
maksimal. Apalagi akan berani pula untuk memberikan nasehat kepada tuannya.
Kedua perbuatan tersebut beresiko besar lagi berat baginya. Tapi dia tetap
melaksanakannya.
Adapun yang
*ketiga,* gololongan yang paling pertama masuk sorga adalah orang yang tak
berpunya (miskin), tapi tidak mau mengemis-ngemis, padahal dia memiliki anak
atau keluarga yang banyak. Orang miskin *terhormat* jenis ini lebih
memilih hidup sangat minimalis dan apa adanya, qana'ah dengan itu, dari pada
menjatuhkan harga diri dengan meminta-minta kepada orang lain.
Dengan himpitan dunia hari ini, ada orang-orang miskin
yang menjatuhkan harga dirinya, meminta kian kemari, kadang berani berbohong
atau menipu, atau bahkan menggadaikan agamanya, demi sesuap nasi.
Sedangkan bagian kedua yang dinyatakan Rasulullah saw
sebagai 3 golongan pertama yang *masuk
neraka* adalah:
*Pertama*
penguasa atau pemimpin yang diktator. Yaitu penguasa yang berlaku semena-mena
kepada rakyatnya, menyusahkan mereka dan memimpin dengan tangan besi.
Di bawah kekuasaannya, rakyat menjadi tertindas,
kemiskinan dimana-mana, banyak kewajiban yang menghimpit sementara hak semakin
terbatas dan berkurang.
Dalam konteks yang semakna, yang menunjukkan betapa
urgennya posisi pemimpin atau penguasa, hadits lain menyebutkan 7 golongan yang
nanti di akhirat mendapat naungan khusus dari Allah, di hari yang tidak ada
sama sekali naungan kecuali naunganNya. Satu dan yang pertama dari 7 golongan
tersebut adalah "Imam (pemimpin) yang adil".
*Kedua* adalah
orang kaya yang tidak menunaikan hak-hak Allah yang ada di dalam hartanya. Ia
tidak menunaikan kewajiban zakat secara baik dan rapi. Kalaupun ia berzakat,
tapi ia tidak tuntaskan dari seluruh harta (nikmat) Allah yang ia terima.
Dibayarkan hanya secara kira-kira saja tanpa hitungan yang detail dan valid
dari total rezeki Allah yang diterimanya.
Disamping itu ia juga tidak menunaikan kewajiban lain
dalam hartanya (diluar zakat). Yaitu berupa pemberian kepada karib kerabat,
anak yatim, orang miskin, para pengemis dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah yang mengisyaratkan adanya kewajiban lain dikuar zakat, dalam
surat Al Baqarah:
وَآتَى
الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي
الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ
وَفِي الرِّقَابِ...
Artinya: "dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya..." (QS Al Baqarah: 177).
Ditambah lagi dengan pelitnya ia dalam memberikan sedekah
dan infaq-infaq yang sunnah. Allah telah memberikan ancaman dan peringatan
keras bagi orang-orang yang berlaku bakhil (pelit):
الَّذِينَ
يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ
مَا آتَاهُمُ اللَّهُ
مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَأَعْتَدْنَا
لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
Artinya: "Orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang
lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya
kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang
menghinakan". (QS An Nisa: 37).
*Ketiga*
adalah orang miskin yang sombong. Yaitu orang miskin yang tidak punya apa-apa,
tapi bersifat sombong, angkuh dan congkak kepada orang lain. Ini merupakan
akhlak yang sangat tercela. Sebab, ia tidak mempunyai sesuatu yang layak untuk
disombongkan atau dibangga-banggakan kepada orang lain. Dosa orang miskin yang
sombong lebih besar dari pada orang kaya yang sombong.
Semakna dengan ini, juga terdapat hadits shahih yang
menyatakan:
عن أبي هريرة رضي
الله عنه: عن النبي
صلى الله عليه
وسلم قال: ثلاثة لا
يكلمهم الله يوم القيامة،
ولا يزكيهم، ولا
ينظر إليهم، ولهم عذاب
أليم: شيخ زان، وملك
كذاب، وعائل مستكبر. (رواه
مسلم).
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda: "Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah
pada hari kiamat, dan tidak akan disucikan Allah, serta tidak akan dilihat oleh
Allah, dan bagi mereka adzab yang pedih. Yaitu: Orang tua yang berzina, Raja
(pemimpin) yang pembohong, dan orang miskin yang sombong". (HR Muslim).
Semoga kita termasuk dalam 3 golongan yang pertama-tama
masuk sorga.
Wallahu A'laa wa A'lam.
0 komentar:
Posting Komentar